Powered By Blogger

Kamis, 17 Mei 2012

proposal skripsi


STUDI KORELASI ANTARA LOMPATAN VERTICAL  JUMP TERHADAP KEMAMPUAN SMASH
DALAM PERMAINAN BOLA VOLY PADA CLUB BOLA VOLY SISWA PUTRA
Mts Negeri Genteng Tahun Pelajaran 2011/2012


1.    Latar Belakang Masalah
Pembangunan generasi muda bangsa pada dasarnya mengarah pada peningkatan kualitas manusia indonesia.olahraga maempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia.dalam kehidupan moderen sekarang ini manusia tidak bisa di pisahkan dengan kegiatan olahraga, baik untuk meningkatkan prestasi maupun kebutuhan dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.salah satu cabang olahraga yang di gemari di kalangan masyarakat saat ini yaitu cabang olahraga bola voly, karena olahraga ini dapat dilakukan oleh semua kalangan, baik laki-laki maupun perempuan.
Dengan olahraga dapat membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta mempunyai watak disiplin dan pada akhirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas. Dalam usaha pembentukan generasi muda yang mampu menjadi tulang punggung penerus perjuangan bangsa , pembinaan melalui olahraga sudah lama dipandang sebagai sarana yang paling berdaya guna dan berhasil guna.
Karena pembangunan manusia pada hakekatnya menuju manusia indonesia seutuhnya yang sehat jasmani dan rohani ini baru dapat dicapai apabila manusia sadar dan mau melaksanakan gerakan hidup sehat melalui pendidikan jasmani dan olahraga. Oleh karena itu gerakan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat perlu semakin gencar dilaksanakan di seluruh pelosok tanah air indonesia. Dengan adanya gerakan tersebut, maka akan muncul bibit-bibit olahragawan yang bermutu yang kemudian dapat dibina lebih lanjut secara khusu agar dapat menjadi bintang-bintang olahraga yang dapat mengharumkan nama bangsa dan negara indonesia.
Olahraga bola voly merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah berkembang di masyarakat luas, baik di klub-klub, kantor-kantor, desa-desa, maupun sekolah-sekolah. Hal ini  di sebabkan karena olahraga bola voly memerlukan peralatan yang sederhana serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain.
Olahraga bola voly sudah dimainkan oleh siswa-sisiwi mulai dari sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah menengah umum sampai perguruan tinggi walaupun dalam bentuk yang sederhana. Perkembangan bola voly dewasa ini sangatlah pesat, hal ini terlihat dari semakin banyaknya jumlah kejuaraan ari tingkat daerah sampai tingkat nasional.
Olaharaga bola voly dewasa ini tidak hanya merupakan olahraga rekreasi melainkan sudah merupakan olahraga prestasi sehingga banyak orang yang berminat untuk mengikuti alahraga bola voly. Untuk mencapai kualitas prestasi olahraga bola voly yang setinggi-tingginya perlu dilakukan pembinaan sejak dini. Salah satunya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan jasmani di sekolah. Karena olahraga bola voly ini masuk dalam kurikulum sebagai salah satu materi pelajaran dalam pendidikan jasmani. 

Adapun latar belakang pemilihan judul tersebut adalah tersebut:
1.      Judul tersebut  sesuai dengan pengetahuan dan kecakapan dan juga di yakini peneliti ini dapat diselesaikan dengan lancar.
2.      Cukup tersedianya waktu,tenaga dan dana untuk mengadakan penelitian ini mengingat lokasii penelitian tidak terlampau jauh dengan tempat tinggal.
3.      Ada kerjasama yang baik dengan pihak yang terkait dengan penelitian ini tersedianya keputusan guna mengembangkan pengujian hipotesa.

2.    Rumusan Masalah
2.1.    Masalah Mayor:
Adakah Korelasi antara lompatan Vertical Jump terhadap Kemampuan Smash
Dalam permainan bola voly pada club bola voly siswa kelas putra Mts Negeri Genteng Tahun pelajaran 2011/2012
2.2.    Masalah Minor :

1.    Adakah korelasi antara vertical jump terhadap kemampuan opensmash dalam Permainan bola voly?
2.   Adakah korelasi antara vertical jump terhadap kemampuan semi smashdalam Permainan bola      voly?

3.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin di capai adalah saeabgai berikut:
3.1.  Tujuan umum
Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara vertical jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bola voly pada club bola voly siswa putra Mts Negeri Genteng tahun pelajaran 2011/2012.
3.2.  Tujuan khusus
1.    Untuk mengetahui kemampuan smash tanpa menggunakan lompatan / vertical jump.
2.    Untuk mengetahui kemampuan smash yang menggunakan lompatan / vertical jump.
4.   kajian Teori tentang variabel X dan variabel Y
4.1. Kajian teori tentang Vertical Jump
Menurut ismiarso (dalam sukarman, 2007:08) vertical jump adalah lompat gerak, tujuan mengukur kekuatan otot kaki dan kekuatan ledak(explosive power).
Vertuikal jump adalah suatu bentuk latihan kesegaran jasmani kegiatan lompat tegak tanpa awalan ialah melompat setingi tingginya yang di lakukan tiga (rudi karwijanto,2004:07)
Jadi menurut beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian vertical       jump adalah lompatan tegak yang mempunyai tujuan untuk mengukur kekuatan otot kaki dan kekuatan ledak (explosive power).sebuah melompat vertical adalah tidakan
Mengangkat seseorang pusat gravitasi yang lebih tinggi pada bidang vertical semata-mata dengan menggunakan sendiri satu otot,yang murupakan ukuran seberapa individu ataubatlet dapat mengangkat dari tanah(melompat)dari terhenti.
Vertical jump adalah kemampuan seseorang melakukan loncatan lurus keatas dan tidak menggunakan awalan (jurnal olahraga SMP 1ngawen GK 2007). Vertical jump juga bisa diartikan gerakan meloncat setinggi-tingginya dengan focus kekuatan otot tungkai untk mencapai loncatan lurus keatas dengan maksimal. Menurut pendapat sukarman yang dikutip oleh Ismiarso Vertical Jump adalah lompat tegak, mengukur kekuatan otot kaki dan kekuatan ledak(explosive power)(2007:8). Sedangkan menurut kasir Ibrahim M. yang di kutip olehn ismiarso vertical jump diartikan menjadi dua yaitu vertical adalah garis tegak lurus dan jump adalah melompat,meloncat(2007:8).
   Vertical jump (lompat tegak tanpa awalan)adalah suatu bentuk latihan kesegaran jasmani. Kegiatan lompat tegak tanpa awalan ialah melompat setinggi-tingginya yang di lakukan tiga kali lompatan(Rudi Karwijanto,2004:7). Dengan latihan vertical jump para atlit dapat meningkatkan kalincahan yang baik.Karena dalam latihan vertical jump siswa ditugaskan untuk melompat sekuat-kuatnya dalam hitungan 3 kali.
   Pengertian vertical jump disebut juga dengan lompatan raihan.Lompat raihan terdiri dari dua kata yaitu lompat dan raihan. Raihan sendiri erasal darai kata raih(Ismiarso,2007:3). Menurut pendapat  M.Chomis yang di kutip oleh Ismiarso Lompat adalah gerakan meloncat kedepan (kebawah,keatas) dengan cepat (2007:3). Sedangkan menurut pendapat Solehan Tasyin ysng di kutip oleh Ismiarso raih adalah merengkuh,memegang atau menarik(2007:3).
   Menurut pendapat Barry L. Johson dan jack K. Nielson disadur oleh sadoso bahwa”Vertical Jump(lompat tegak tanpa awalan) adalah bertujuan untuk mengukur kekuatan kaki dalam melompat dengan cara lompat lompat tegak kuat”(Rudi Karwijanto 2004:3). Sedangkan pendapt kri Kendal yang dikutip oleh Rudi Karwijanto bahwa”vertical jump (lompat tegak tanpa awalan)adalah pengukur jarak atau jangkauan  berdiri seseorang dengan ketinggian maksimal yang dapat dilompati dan menyentuh skala pengukur yang telah di sesuaikan dengan tes kekuatan kaki”(2004:3).
   Dari beberapa pendapat diatas dapt disimpulkan bahwa Vertical Jump adalah kemampuan seseorang untuk melakukan loncatan lurus kedepan(kebawah,keatas)tidak menggunakan awaln dengan ketinggian maksimal yang dapat dilompati dan menyentuh skala pengukur  dengan 3 kali lompatan yang telah di sesuaikan bertujuan untuk mengukur kekuatan eksplosif kaki dan ketinggian lompatan.
   Disadur  dari Ismiarso Sikap adalah tokoh atau bentuk terbaik, sikapnya tegak,cara berdiri tegak,teratur atau mempersiapkan untuk bertindak,kuda-kudatentag pencak silat, dan sebagainya (2007:8).sedangkan menurut W.J.S Poerwodarminto untuk Sikap adalah bentuk tubuh misalnya sikapnya tegak,cara berdiri tegak,teratur atau dipersiapkan untuk bertindak(2007:12).
   Jadi dari kedua pendapat tersebut dapat diartikan bahwa sikap adalah cara berdiri yang teratur atau dipersiapkan untuk bertindak, karena sikap untuk melakukan vertical jump. Maka responden disuruh berdiri tegak disamping dengan sisi tubuh menghadap tembok atau papan dan menjulurkan tangan yang dekat tembok ke atas  kemudian tangan  diangkat lurus dengan jari-jari tangan terbuka dengan maksud belum malakukan vertical jump. Dengan tetap menjaga kaki berada dilantai, titik pada ujung jari diberi tanda atau dicatat dengan kapur.Siswa berdiri ditembok ini disebut ‘standing reach’.


2.1.1 Lompatan dengan Tangan Menepuk pada Alat Pengukur
                             Menurut W.J.S Poerwodarminto yang di kutip oleh Ismiarso “lompat adalah    gerakan melompat kedepan , kebawah , ke atas dengan cepat , melompat dengan kedua kaki bersama sama, misalnya orang melompat ,umur melompat, katak melompat dan sebagainya”(2007:9)
                             Dari pendapat diatasndapat dijelaskan lompat adalah bergerak dengan mengangkat kaki kedepan, ke bawah, ke atas dengan bertolak satu kaki atau dua kaki dengan cepat menurunkan lagi. Kemudian untuk melakukan lompat pada vertical jump yang dimaksud dengan lompat dengan tangan menenpuk pada alat ukur bila responden  telah siap mengambilsikap lompat yaitu berdiri menjauh dari tembok, dengan cara badan membengkok dan lutut ditukuk,lalu secara spontan elompat keatas dengan menggunakan kedua lengan dan kaki untuk membantu melontarkan badan ke atas, setelah telapak kaki lepas dari lantai tumpuan. Maka sikap badan di ubah menjadi sikap berdiri tegak yang sebelumnya  sikap membungkuk,,, kkkemudian tttaaangan di ayunkan  ke atas sekiranya kalau sudah dirasa pada puncak lompatan, tangan di sentuhkan pada papan pengukur yang sebelumnya telapak jari-jari tangan diberi serbuk kapur / menggunakan kapur pada ujung jari agar dapat mengetahui tinggi lompatan.

                 4.2 Kajian Teori Tentang Kemampuan Smash
                             Smash adalah suatu pukulan yang keras,lurus dan menukik  biasanya merupakan suatu serangan yang mematikan (Ismiarso dalam,Drs Koentjoro 2007:12).
                             Smash adalah memukul bola dari hasil umpan yang dilontarkan, sementara itu kita siap di titik awal langkah dan masuk dengan cepat dan kuat (2-3 langkah) ke titik lompat untuk melakukan pukulan ( Ismiarso dalam, Engkos Kosasih 2007:12).
                             Dari kedua pendapat dapat di simpulkan  bahwa smash adalah kemampuan memukul bola hasil umpanan yang dilontarkan  dengan keras, lurus dan menukik yang biasanya merupakan serangan mematikan.
5.   Metode Penelitian
5.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
           
     Dalam pengertian ruang lingkup peneliti diartikan sama dengan suatu penelitian tidak ada ketentuan mengenai beberapa luas dari daerah yang harus diteliti atau beberapa prosen sub daerah harus diambil.Ismiarso (dalam,Sru Adji Surjadi 2007:25).
     Sedangkan menurut pendapat Ismiarso (dalam , Koentjoroningrat  (2007:25) ruang lingkup daerah penelitian sebenarnya tidak ada ketentuan , namun pada umumnya didasarkan pada pertimbagan sebagai berikut:

a.    Maksud dan perhatian peneliti
b.    Bahan yang ada mengenai masalah yang bersangkutan
c.    Rumitnya anngapan dasar atau asumsi-asumsi yang salah dirumuskan
d.    Peneliti lapangan yang sudah dilaksanakan
Berdasarkan  kedua pendapat tersebut diambil kesimpulan bahwa, dalam menentukan daerah penelitian para ahli belum mmberi batasan yang pasti.
Adapun penentuan daerah  penelitian dengan mempertimbangkan biaya,waktu dan kemampuan peneliti.maka peneliti menggunakan purposive area yaitu menunjuk sesuai dengan criteria peneliti berdasarkan judul penelitian yaitu studi korelasi antara lompatan vertical jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bola voly pada club bola voly siswa putra Mts Negeri Genteng tahun  pelajaran 2011-2012. Penentuan daerah penelitian ini atas pertimbangan efisiensi dan efektivitas serta alasan geografis yang mendukung penelitian.

5.2           Metode Penentuan Responden Penelitian

            Responden adalah orang-orang yang dapat memberikan respon terhadap masalah yang akan diteliti baik populasi maupun sample (Ismiarso dalam, Sru Adeji Surjadi 2007:26).
            Sesuai dengan judul diatas maka dalam penentuan responden , penulis munggunakan populasi artinya siswa putra Mts Negeri Genteng Tahun pelajaran 2011-2012.



5.3  Metode Pengumpulan Data.
          5.3.1  Metode Interview
Merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk  memperoleh  informasi kepada terwawancara.

           5.3.2  Metode Angket atau Questionere
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara memberikan  daftar pertanyaan-pertanyaan dengan tertulis.
          5.3.3  Metode Dokumenter
       Tehnik pengumpulan data di dapat dengan cara meneliti hal-hal yang tertulis atau sudah didokumentasikan.
5.3.4  Melakukan Tes Praktek
        Yaitu dengan cara mengumpulkan data-data hasil tes praktek praktek yang telah  dilakukan.
5.4 Metode Analisa Data
            Untuk mengetahui ada atidaknya korelasi antara lompatan vertical jump terhadap kemampuan smash pada permainan bola voly maka data yang di peroleh  dianalisa dengan tekhnik korelasi product moment rumusan angka kasar dengan rumus:
                      ∑xy-(∑x)(∑y) 
                            N
rxy =        
                                                      - (∑y }
                                                                                N                     N
Keterangan :
rxy    = koefisien korelasi
∑X     = Jumlah sekor dalam sebaran X
∑Y     = Jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY  = Jumlah hasil kali skor X dan Y
 = Jumlah skor yang di kuadratkan dalan X
 = Jumlah skor yang di kuadratkan dalam Y
∑N   = Banyaknya subyek
Selanjutnya dari hasil perhitungan di konsultasikan dengan table statistic dengan table 5% dengan jumlah N=60 adalah 0,254 dari hasil konsultasi ini menunjukan bahwa r product moment lebih besar atau dengan r maka hipotesa nihil (HO) di tolakdan jika r product moment lebih kecil dari r maka hipotesa nihil (HO) di terima. Dengan demikian berarti apabila Ho di tolak berarti menerima hipotesa kerja (Ha) dan apabila HO diterima maka hipotesa kerja (Ha) di tolak.                                         

6. Alokasi Kegiatan  Penelitian  dan Rincian Biaya Penelitian
       6.1  Alokasi Kegiatan Penelitian
                
                 Agar pelaksanaan penelitian adengan baik sesuai dengan waktu yang di harapkan perlu adanya jadwal kegiatan sebagai rambu-rambu waktu yang ada, sehubungan dengan itu rencana jadwal kegiatan adalah sebagai berikut:







no
JENIS KEGIATAN
MEI
JUNI
JULI
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pengajuan Judul
Penyusunan matrik
Pembuatan proposal
Menyusun bab I
Menyusun bab II
Penyebaran angket
Menyusun BAB III
Menyusun BAB IV
Menyusun BAB V
Ujian skripsi


x

x


x



x




x





x






x







x








x









x














6.2  Rincian Dana
                            Adapun rincian dana untuk melaksanakan penelitian adalh sebagai berikut:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut